Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang Allah SWT menghendaki kebaikan (Surga) baginya, niscaya ia dibuat pandai dalam ilmu agama." (HR. Al-Bukhari dari Muawiyah)

google search

Senin, Februari 09, 2009

CARA MENDAFTAR DI UNIVERSITAS ISLAM MADINAH


pintu gerbang Islamic University in Madinah


ALLAHU AKBAR, SUBHAANALLAH, AL-HAMDULILLAH, LAA ILAAHA ILLALLAH, WA LAA HAULA WALA QUWWATA ILLAA BILLAAAH...

sungguh bahagiaaaaa bangett bisa menimba ilmu di islamic university in madinah. gimana gak bangga, soale Allah swt sudah mengecualikan hamba yang lemah dan hina ini dengan kuliah disana atas seluruh rakyat indonesia yang jmlahnya kira2 25o juta itu. kalau gak salah. tentunya itu suatu hal yang sangat luar biasa.

tahu gak, mukafaahnya perbulan sebesar 85o reyal. tiap kamis bisa umrah ke Makkah, pulang jumat sore. tiap tahun bisa haji. dan sangat dihormati para jamaah haji lagi kalau ketahuan sebagai mahasiswa sana. bisa-bisa antum nanti ditawari jadi mantu gak sekali dua kali, tapi sampai puluhan kali.

belum nanti kalau datang bulan puasa. sungguh Ramadhan disana betul-betul karim banget. bisa-bisa antum duduk baca Al Qur`an atau sedang belajar, langsung ada orang datang tanya apakah anda seorang mahasiswa ketika anda menjawab "iya" langsung deh antum dikasih 500 sampai 1000 riyal.

itulah beberapa banyak hal yang banyak teman-teman kuliah di Mesir, Sudan, Marokko, dan negara-negara dunia lainnya iri kepada anda.
subhaanallah, al-hamdulillah ribuan kali, hingga tidak ada yang menghitungnya selain hanya ALLAH.



sudah melihat gambar di atas?
itu adalah pintu gerbang masuk Universitas Islam Madinah Saudi Arabia. oh bukan itu adalah gambar kuliah atau fakultas hadits. subhanallah begitu menawan.hingga menggambarkan betapa menawan hadits-hadits Rasulullah saw yang dipelajari di dalamnya. di sana antum harus menghafal 25o hadits persemester loh, kadang kurang dikit kadang lebih dikit. siap? kuat, masak gak kuat, imam Syafii aja yang gak pernah makan dunkin donat aja kuat. masak antum gak kuat. kalo gak kuat ya kuliah di iain sono aja. hihihi
Antum pengen tahu rasanya belajar di sana? sungguh sangat mudah caranya:
  1. anda harus banyak beribadah dan berdoa kepada Allah agar diiterima di sana. cukup terus meminta dengan keinginan tinggi pasti Allah mengabulkan doa antum2 semua.
  2. ijazah anda minimal harus jayyid jiddan. rata-rata 8 keatas. kalau rata2 7, insya Allah masih banyak universitas lain di Indonesia yang dengan senang hati menerima anda.
  3. ijazah anda tidak boleh berumur lebih dari empat tahun dari kelulusan anda. jika demikian berarti ijazah uda kadaluarsa dan anda tidak bisa menempuh pendidikan di sana.
  4. anda harus ikut tes kalau ada beberapa masyayikh yang datang ke Indonesia untuk mengetes dan mencari-cari mahasiswa untuk kuliah disana. biasanya mereka datang ke mahad ar-rayah sukabumi, atau mahad-mahad al irsyad. atau antum cukup bermurasalah. yakni kirim surat dan biodata yang sudah antum terjemah kesana.
  5. anda harus minimal hafal lima juz Al Qur`an, hafalan yang bagus tajwid dan tilawahnya. bukan hafalan yang glodak-glodak seperti rantai motor yang putus, hihihihi....
  6. setelah itu kumpulkan semua berkas berikut, tentunya yang sudah terjemahan:
  • ijazah terakhir
  • daftar nilai untuk mengetahui rata-rata antum
  • surat keterangan sehat dari dokter, bukan dari dukun. karena dukun gak punya stempelnya.
  • surat keterangan baik dari polisi. biar ada keterangan antum pernah pacaran opo ora hihihii....
  • akte kelahiran. biar ketahuan antum masih muda sehingga layak diterima atau udah tidak pantas.
  • tazkiyah atau rekomendasi dari yayasan satu saja. tapi jika dari pribadi or perorangan maka dua.
  • pas photo 4 X 6 sebanyak enam lembar.
  • perlu diingat antum bagusnya lulusan SMA, atau sederajat, yang baru lulus, bukan yang lulus tujuh tahun lalu.
jika semua berkas sudah disiapin, coba anda kirim ke Islamic University in Madinah, cukup cari alamatnya disini, antum akan membuka halaman seperti ini.
jangan lupa, klik yang bertuliskan:
نموذج التسجيل لغير السعوديين
registration for non-Saudi students form



kalau antum mengklik yang lain, maka yang keluar bukan untuk antum, karena antm bukan orang saudi. yang itu kan bertuliskan lighair as-su`udiyyin, alias untuk selain saudi.

oh iya perlu ana beritahukan pula, Islamic university juga ada kelas bayar loh, kalau tidak salah setiap semesternya bayar 3000 riyal. khusus bagi non saudi harus ada surat asli dari orang yang mengkafalahinya. jika antum bisa mencari orang saudi yang mau membiayai antum, antum cukup dengan rata-rata 6 ke atas insya Allah bisa masuk dengan membayar.


perlu antum perhatikan, jangan sembarangan mengisi formulir yang tercantum disitu. bagusnya antum isi dengan benar dan cermat. jangan angger isi kemudian kirim. karena formulir itu bukan untuk main-main. bisa-bisa nanti perbuatan antum yang main-main itu menyusahkan ikhwah lainnya yang ingin mendaftar. karena ini termasuk cara termudah untuk mendaftar kesana. yaitu via internet.
cuma antum harus punya paspor dulu ya.
tapi ana yakin, jika antum pintar, mumtaz dan sudah punya paspor pasti keterima insya Allah. harus yakin kepada Allah, pasti Allah tidak akan mengecewakan antum. tapi jika antum ragu, atau misalnya nilai pas-pasan,tapi punya duit untuk bikin paspor, nah seperti itu yang harus ragu, heeehhehe...

oh iya hampir lupa. untuk informasi yang kuliah dengan bayar 3000 persemester, antum klik disini,
untuk mengetahui syarat-syarat pendaftaran bagi selain Saudi antum klik disini. ok?


tapi biar antum gak susah2 nih ana cantumkan di bawah sini ya:

شروط القبول في المرحلة الجامعية لغير السعوديين :

1- أن يكون حاصلاَ على الشهادة الثانوية أو ما يعادلها من داخل المملكة أو خارجها.

Sudah mendapat ijazah SMA atau yang sederajat baik dari Saudi maupun luar saudi
2- أن لا يكون قد مضى على حصوله على الشهادة الثانوية أو ما يعادلها مدة تزيد عن خمس سنوات.

Ijazah yang didapatnya tidak berumur lebih dari lima tahun.
3- أن لا يكون مفصولا من جامعة أخرى لأسباب تأديبية أو أكاديمية.

Tidak pernah dikeluarkan dari universitas lain karena sebab2 moral atau akademi
4- أن يكون المتقدم لكلية القرآن حافظاَ للقرآن كاملاَ.

hendaknya yang mendaftar ke fakultas Al Quran sudah hafal 30 juz
5- ألا يزيد سن طالب المنحة عن خمس وعشرين سنة.
umur pendaftar tidak lebih dari 25 tahun


المستندات الواجب تقديها للجامعة:

Berkas2 yang wajib dipenuhi

1- الشهادة الدراسية الأخيرة التي حصل عليها.

Ijazah terakhir
2- بيان بالدرجات والتقديرات التي حصل عليها الطالب في السنة الأخيرة .

Daftar nilai dan rata-rata akhir yang diperoleh sang pendaftar
3- شهادة بحسن السيرة والسلوك صادرة من المدرسة التي تخرج فيها.

Surat keterangan kelakuan baik dari sekolahan
4- شهادة الميلاد صادرة من جهة معتمدة.

Akte kelahiran yang resmi, bukan bikin sendiri
5- تقرير طبي بسلامة بصره وأعضائه وخلوة من الأمراض السارية صادر من جهة معتمدة .

Surat keterangan dokter yang menerangkan bahwa pendaftar penglihatannya bagus, seluruh organnya juga bagus, tidak mengidap penyakit menular. Dan surat ini resmi dari rumah sakit atau dokter
6- ست صور شمسية حديثة مقاس 4X6

Pas photo 6x4 enam lembar
7- تعريف بالطالب من إحدى المؤسسات الإسلامية في البلد الذي يقيم فيه الطالب أو من شخصيتين إسلاميتين ممن تعرفهم الجامعة يتضمن بيان حال الطالب بأنه من المحافظين على أداء الفرائض ومن المتمسكين بالآداب الإسلامية..

Rekomendasi dari yayasan yang ada di tempt tinggal sang pendaftar. Atau dari dua orang yang dikenal oleh universitas. Menerangkan bahwa sang pendaftar orang yang berakhlaq islami dan selalu menunaikan kewajiban agama.
8- صورة جواز السفر أو إثبات الجنسية

Foto copy paspor atau penetapan warga Negara.

yah, ana doakan siapa pun yang mendaftar semoga diterima. agar orang indonesia banyak yang tahu agama dengan masuknya antum-antum kesana. kasihan orang indonesi itu bodoh-bodoh, katanya islam tapi untuk ngaji (bukan ngarang biji) tapi baca quran banyak yang gak bisa. bisanya pacara mulu. sampek kayak ular berbisa doang. hihih.



wassalamu`alaikum

Sabtu, Februari 07, 2009

Perang Muslimin Versus Yahudi


Pimpinan pergerakan Islam dunia sering menyebut gejolak yang berlangsung di Palestina dengan ungkapan:

قَضِيَة فِلِسْطِينِيَة قَضِيَةُ مَرْكَزِيَة

“Problema Palestina adalah Problema Utama”.

Ungkapan ini bukan baru muncul sekarang ketika terjadi pembantaian Israel atas kaum Muslimin Palestina di Gaza. Ungkapan ini sudah dikenal dari dulu. Ungkapan ini menunjukkan betapa permasalahan Palestina bukan merupakan permasalahan sesaat dan tidak penting. Permasalahan Palestina atau tanah suci (baca: The Holy Land) merupakan permasalahan yang merepresentasikan:

الصِّرَاعُ الأَبَدِي بَيْنَ الْحَقّ وَ الْبَاطِل

“Pertarungan abadi antara kebenaran (al-Haq) dengan kebatilan (al-Batil).”

Bahkan konflik yang berlangsung di tanah tempat Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bertolak Mi’raj ke langit ketujuh digambarkan dalam sebuah hadits sebagai konflik yang bakal mencapai bentuk puncaknya menjelang tibanya hari Kiamat.

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلَهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ وَرَاءَ الْحَجَرِ أَوْ الشَّجَرَةِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُود

“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi sampai Yahudi berlindung di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon berbicara “Hai Muslim, hai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemari, bunuhlah dia,” kecuali Ghorqod sebab ia (Ghorqod) sungguh merupakan pohon Yahudi.” (HR Ahmad 9029)

Saudaraku, jelas berdasarkan hadits di atas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan bahwa konflik dengan Yahudi tidak akan pernah berakhir. Bahkan sampai menjelang datangnya hari Kiamat barulah akan terbentuk suatu barisan manusia istimewa yang akan memerangi kaum Yahudi sedemikian rupa sehingga pepohonan dan bebatuan akan berfihak kepada kumpulan manusia tersebut. Dan ternyata kumpulan manusia tersebut terdiri dari orang-orang yang telah berikrar dua kalimat Syahadat alias kaum Muslimin. Artinya, mereka adalah orang-orang beriman. Mereka merupakan orang-orang yang paling dimusuhi oleh kaum Yahudi. Demikianlah menurut Pencipta langit dan bumi, Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا

”Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS Al-Maaidah ayat 82)

Ayat di atas merupakan firman Allah Yang Maha Tahu ciptaanNya sendiri. Tentunya ini bukan berarti Islam mendukung rasialisme. Sebab bagi umat Islam bila ada seorang Yahudi mau bertaubat lalu mengikrarkan dua kalimat syahadat masuk Islam maka ia tidak lagi dipandang sebagai fihak yang memusuhi orang beriman. Hal ini tercatat dalam sejarah seperti sosok Abdullah bin Salam radhiyallahu ’anhu, seorang mantan Rabbi Yahudi di zaman Nabi shollallahu ’alaih wa sallam yang kemudian menjadi seorang sahabat sejati hingga akhir hayat. Demikian pula yang ditunjukkan oleh sosok Margareth Marcus yang kemudian mengganti nama menjadi Maryam Jamilah di zaman modern ini.

Bahkan di zaman ini kita jumpai adanya sebagian minoritas Yahudi yang berdasarkan pemahaman mereka akan Kitab Suci Taurat berpandangan bahwa berdirinya sebuah negara Zionis Israel merupakan suatu pelanggaran hukum Tuhan. Ungkapan mereka yang masyhur ialah ”Torah forbids a Jewish state” (Kitab Taurat melarang berdirinya negara Yahudi). Kalangan seperti ini boleh jadi tidak termasuk yang dimaksud oleh ayat Allah di atas. Ayat di atas lebih tepatnya menggambarkan kalangan mayoritas Yahudi berideologi Zionis yang mendukung berdirinya negara ilegal Israel melalui cara menjarah dan menjajah bumi suci Palestina.

Maka menjadi jelaslah bahwa problema yang terjadi di bumi suci Palestina bukan merupakan problema ringan dan sampingan. Ia merupakan problema eksistensi. Eksistensi antara Ahlul-Haq (pembela kebenaran) versus Ahlul-Batil (pembela kebatilan). Kebenaran di wakili oleh Muslimin-Mu’minin. Kebatilan diwakili oleh kaum Yahudi yang sangat memusuhi orang beriman dengan karakter jahat Zionis-nya. Inilah sisi lain dari kasus konflik berkepanjangan antara Israel versus Palestina yang belum terlalu difahami oleh publik dunia umumnya dan dunia Islam khususnya.

Lalu kalau kita kaitkan dengan hadits riwayat Ahmad di atas jelas disabdakan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bahwa fihak yang akan memerangi kaum Yahudi menjelang hari kiamat ialah kaum Muslimin. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam tidak menyebutkan bahwa yang memerangi Yahudi ialah bangsa Palestina saja. Bahkan hal ini ditegaskan lebih jauh oleh pohon dan batu yang memanggil dengan ungkapan: “Hai Muslim, hai hamba Allah”, tidak ada ungkapan :”Hai orang Palestina, hai orang Arab, hai orang Lebanon, hai orang Jordan, hai orang Mesir atau hai orang Suriah.”

Artinya, hanya bilamana kaum Muslimin dari berbagai bangsa telah bersatu-padu untuk menghadapi kaum Yahudi dari berbagai bangsa yang sudah sejak lama bersatu-padu, maka barulah pada saat itu hadits di atas akan menjadi kenyataan. Suatu perang antara dua fihak yang mewakili Al-Haq di satu sisi dan Al-Batil di sisi lain. Namun yang menarik seorang Rabbi Yahudi pernah dalam sebuah Televisi Amerika berkata kepada wartawan yang mewawancarinya: ”Pemimpin Ummat Islam, yaitu Muhammad, pernah berkata bahwa Hari Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum Muslimin memerangi bangsa Yahudi sehingga pohon dan batu berbicara memberitahu kaum Muslimin bahwa ada Yahudi yang bersembunyi di belakangnya, kecuali pohon Ghorqod karena ia merupakan pohon kita...!” Lalu wartawan itupun berkata: ”Wah, menakutkan sekali... Apa yang harus kita lakukan?” Si Rabbi menjawab: ”Tenang... Kalaupun hari itu tiba, maka masih lama. Sebab hari itu hanya akan terjadi bila sholat Subuh ummat Islam di masjid-masjid sudah sama ramainya seperti sholat Jumat mereka...!”

Saudaraku, marilah kita persiapkan diri untuk menghadapi hari menentukan itu dengan mulai memastikan bahwa setiap subuh kita rajin sholat berjamaah di masjid. Semoga...

Tiga alasan mengapa yahudi harus dimusuhi


Pertama, Allah menegaskan bahwa bersama kaum Musyrikin bangsa Yahudi merupakan kaum yang paling hebat permusuhannya terhadap orang-orang beriman.

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا

”Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS Al-Maidah ayat 82)

Pantaslah bilamana dalam perang di Gaza kemarin rejim Yahudi Zionis Israel memang sengaja menjadikan anak-anak Muslim Palestina sebagai target sasaran militer mereka. Karena menurut mereka anak-anak Palestina di Gaza akan tumbuh menjadi para ‘teroris’.

Kedua, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan bangsa Yahudi sebagai kaum yang paling hebat sifat hasad-nya kepada Ummat Islam. Hasad dalam bahasa Arab bukan berarti sekedar dengki atau iri. Hasad dalam bahasa Arab mengandung setidaknya tiga pengertian:

(1) Iri melihat orang lain memperoleh suatu kenikmatan

(2) Berusaha keras dengan berbagai cara agar kenikmatan tersebut lepas dari orang tadi

(3) Setelah lepas ia akan mengupayakan sekuat tenaga agar kenikmatan tersebut berpindah ke tangannya

Inilah tiga pengertian yang dikandung oleh kata hasad dalam bahasa Arab. Dan menurut Nabi shollallahu ’alaih wa sallam kaum Yahudi merupakan kaum yang paling sarat sifat hasad.

إن اليهود قوم حسد ، وإنهم لا يحسدونا على شيء كما يحسدونا على السلام ، وعلى آمين

“Sesungguhnya bangsa Yahudi merupakan kaum yang penuh sifat hasad. Dan sesungguhnya mereka tidak hasad terhadap sesuatu sebagaimana hasadnya terhadap kita (kaum Muslimin) dalam perkara (ucapan) ”Assalamu’alaikum” dan ”Amin”. (HR Shohih Ibnu Khuzaimah 1500)

Melalui hadits di atas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa di antara sebab utama kaum Yahudi hasad kepada Ummat Islam karena kebiasaan kita mengucapkan doa ”Assalamu’alaikum” satu sama lain tatkala berjumpa. Ucapan ini mencerminkan cinta dan persaudaraan yang tumbuh subur di kalangan sesama orang beriman. Dan hal ini tidak disukai oleh kaum Yahudi. Oleh karenanya mereka sangat terkenal dengan politik ”belah bambu” atau devide et empera ketika menghadapi ummat Islam. Mereka sangat benci melihat Ummat Islam saling berkasih-sayang dan menjaga persatuan. Itulah sebabnya mereka memberikan gula-gula kepada Mahmud Abbas dengan kelompok Fatah-nya dan memberikan agresi militer kepada kelompok Hamas. Sebagian bangsa Muslim Palestina mereka jadikan kolaborator sedangkan sebagian lainnya mereka hancurkan dan tuduh sebagai kelompok teroris...!!

Hal lain yang menyebabkan mereka hasad kepada kita ialah ucapan ”Amin”. Ucapan ini biasa diperdengarkan ummat Islam saat mereka sholat berjamaah di masjid terutama sholat-sholat Subuh, Isya dan Magrib saat Imam men-jaharkan bacaan sholatnya. Oleh karenanya Yahudi sangat benci terhadap kebiasaan ummat Islam –terutama kaum prianya- menegakkan sholat berjamaah di masjid. Mereka akan berupaya sekuat tenaga menjauhkan ummat Islam dari melakukan hal ini. Dan itulah sebabnya mengapa sebagian kebrutalan pasukan Yahudi Zionis Israel kemarin di Gaza adalah menghancurkan setidaknya 22 bangunan masjid di mana sebagian di antaranya dirudal pada saat sholat berjamaah sedang berlangsung...!!!

Ketiga, Allah menegaskan bahwa sebagian besar kaum Yahudi memiliki kebiasaan berkhianat. Hanya sedikit saja dari mereka yang tidak berkarakter pengkhianat.

وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ

”..dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat)...” (QS Al-Maidah ayat 13)

Sejarah kaum Yahudi adalah sejarah pengkhianatan. Mereka biasa mengkhianati para Nabi utusan Allah. Bahkan mereka biasa mengkhianati Allah...!!

Salah satu contoh pengkhianatan Yahudi terhadap Allah ialah yang digambarkan dalam surah Al-A’raf. Dimana terdapat suatu kampung Yahudi yang dilarang menangkap ikan di hari Sabtu. Namun di bawah taqdir Allah ikan-ikan justru hanya muncul ke permukaan air laut di hari Sabtu saja sedangkan di hari-hari lainnya ikan tidak tampak. Maka apa yang dilakukan warga kampung itu? Mereke menggelar jala ikan di malam Sabtu. Lalu pada hari Sabtu mereka menyaksikan ikan-ikan tersebut masuk ke dalam jeratan jala yang telah mereka pasang. Kemudian begitu tiba hari ahad mereka gulung jala tadi sebelum ikan-ikan tersebut sempat keluar darinya.

وَاسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعًا وَيَوْمَ لَا يَسْبِتُونَ لَا تَأْتِيهِمْ كَذَلِكَ نَبْلُوهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

”Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.” (QS Al-A’raf ayat 163)

Itulah sebabnya kalau kita ingat mesin pembunuh Israel pertama kali menyerang Gaza pada tanggal 27 Desember 2008. Tanggal itu merupakan hari Sabtu. Mereka mengerahkan pesawat-pesawat tempur tidak berawak menjatuhkan puluhan peluru kendali yang membunuh ratusan warga Gaza. Mereka mensiasati larangan keluar rumah di hari Sabtu dengan cara mengerahkan mesin perang tanpa awak. Jadi mereka membunuh dengan mengandalkan teknologi modern yang bisa diatur dari jarak jauh. Mereka khianati hukum Tuhan dengan bersiasat persis seperti kampung Yahudi dalam kasus larangan menangkap ikan di hari Sabtu ...!!!

Jika Allah saja mereka khianati apalagi ”sekedar” bangsa Palestina yang mereka nilai bukan saja bukan manusia. Bangsa Yahudi memandang bangsa selain mereka sebagai Ghoyim atau Gentile dalam bahasa Inggris. Ghoyim artinya makhluk yang tidak dikategorikan sebagai manusia karena tidak termasuk bangsa Yahudi.

Saudaraku, ini merupakan sebagian kecil dari alasan mengapa kita perlu memusuhi kaum Yahudi. Sesungguhnya masih banyak lagi daftar panjang kejahatan mereka. Benarlah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam di bawah ini:

عن عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْيَهُودُ مَغْضُوبٌ عَلَيْهِمْ

Dari Adi bin Hatim dari Nabi shollallahu ’alaih wa sallam, beliau bersabda: “Kaum Yahudi merupakan kaum yang dimurkai Allah...” (HR Tirmidzi 2878)

Sumber: eramuslim.com

Perbedaan Mu’min dengan Kafir

Saudaraku, sungguh berbeda sikap, perasaan dan perilaku seorang mu’min dibandingkan seorang kafir. Bila seorang beriman melakukan suatu kegiatan maka di dalam hatinya hadir harapan untuk meraih hasil kegiatannya di dunia sekaligus di akhirat. Dan Nabi menjamin bahwa kedua kebaikan ini pasti didapat oleh seorang mu’min sebagai balasan atas kegiatannya itu. Adapun seorang kafir boleh jadi mendapat balasan perbuatannya di dunia, namun di akhirat ia tidak akan memperoleh balasan apapun selain siksaan dan penderitaan berkepanjangan. Semua itu dialaminya sebagai akibat dari kekafirannya kepada Allah dan agama Allah. Perhatikanlah sabda-sabda Nabi di bawah ini:

إِنَّ الْكَافِرَ إِذَا عَمِلَ حَسَنَةً أُطْعِمَ بِهَا طُعْمَةً مِنْ الدُّنْيَا وَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَإِنَّ اللَّهَ يَدَّخِرُ لَهُ حَسَنَاتِهِ فِي الْآخِرَةِ وَيُعْقِبُهُ رِزْقًا فِي الدُّنْيَا عَلَى طَاعَتِهِ

”Seorang kafir jika berbuat kebaikan di dunia, maka segera diberi balasannya di dunia. Adapun orang mu'min jika berbuat kebajikan, maka tersimpan pahalanya di akhirat di samping rizqi yang diterimanya di dunia atas keta'atannya.” (Muslim 5023)

إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مُؤْمِنًا حَسَنَةً يُعْطَى بِهَا فِي الدُّنْيَا وَيُجْزَى بِهَا فِي الْآخِرَةِ وَأَمَّا الْكَافِرُ فَيُطْعَمُ بِحَسَنَاتِ مَا عَمِلَ بِهَا لِلَّهِ فِي الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا أَفْضَى إِلَى الْآخِرَةِ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَةٌ يُجْزَى بِهَا

”Sesungguhnya Allah tidak menganiaya (mengurangi) seorang mu'min hasanatnya, diberinya di dunia dan dibalas di akhirat. Adapun orang kafir, maka diberi itu sebagai ganti dari kebaikan yang dilakukannya di dunia, sehingga jika kembali kepada Allah, tidak ada baginya suatu hasanat untuk mendapatkan balasannya.” (Muslim 5022)

Sedangkan ayat berikut ini dengan jelas menggambarkan bahwa orang kafir tidak akan memperoleh balasan kebaikan apapun di akhirat kecuali siksa neraka. Kendati demikian, Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tetap berlaku adil dengan menjanjikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan" (QS Hud15-16)

Tetapi apalah artinya balasan di dunia jika harus menderita di akhirat selamanya. Persis seperti kelakuan pasukan Israel yang mengira bahwa mereka memperoleh kemenangan dengan membantai rakyat Palestina menggunakan mesin perang modern buatan AS. Mereka berbuat sekehendaknya dan merasa penuh kuasa tanpa rasa bersalah sedikitpun menghabisi anak-anak dan kaum wanita Palestina. Mereka berbuat demikian karena hanya memahami kehidupan sebatas dunia fana ini. Mereka samasekali tidak peduli dan tidak percaya akan adanya kehidupan akhirat. Andai mereka benar-benar percaya akan keberadaan kehidupan akhirat, niscaya mereka tidak akan bertindak sebrutal yang mereka pertunjukkan. Kalaupun mereka dianggap menang sesungguhnya kemenangannya sebatas di dunia belaka. Sedangkan di akhirat nanti mereka ditunggu oleh siksa api neraka.

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا

"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir." (QS Al-Israa ayat 18)

Sumber: eramuslim.com

Sikap Umum Yahudi Bila Diajak Masuk Islam

Di masa Nabi ada seorang pendeta Yahudi bernama Hushain bin Salam bin Harits. Ia percaya bahwa Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam merupakan Nabi di akhir zaman sebagimana diterangkan dalam riwayat Taurat dan Injil. Setelah kedatangan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ke Madinah iapun masuk Islam. Setelah memeluk Islam Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengubah namanya menjadi Abdullah bin Salam. Di bawah ini kami cuplik kisahnya berkenaan dengan hubungannya dengan kaum Yahudi sebagaimana ditulis oleh Munawar Chalil dalam bukunya ”Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad”.

Untuk membuktikan bahwa kaum Yahudi itu pendusta dan pengkhianat terhadap kebenaran, maka pada suatu hari Abdullah bin Salam diam-diam datang ke rumah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam. Ia minta kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam jika kaum Yahudi datang agar Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menanyakan pendapat mereka tentang dirinya (Abdullah bin Salam). Ia juga minta izin kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam agar dirinya boleh bersembunyi di suatu bilik saat kaum Yahudi bertemu Nabi shollallahu ’alaih wa sallam.

Setelah kaum Yahudi berhadapan muka dengan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam, beliau bertanya: ”Bagaimana keadaan seorang lelaki yang bernama Hushain bin Salam?” Mereka berkata: ”Ia ada dalam kebaikan.”

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bertanya pula: ”Bagaimana pendapat kamu tentang dirinya?”

Mereka menjawab: ”Menurut kami, ia adalah tuan kami dan anak lelaki tuan kami. Ia adalah sebaik-baik orang kami dan sebaik-baik anak lelaki orang kami. Ia adalah semulia-mulia orang kami dan anak lelaki dari seorang yang paling alim dalam golongan kami, karena dewasa ini di kota Madinah tidak ada seorangpun yang melebihi kealimannya tentang kitab Allah (Taurat).”

Mereka terus memuji-muji Abdullah bin Salam. Setelah itu Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Jadi, Hushain bin Salam itu adalah seorang dari golongan kalian yang paling terpandang segala-galanya menurut pendapat kalian?”

Mereka menjawab: ”Benar, Muhammad.”

Kemudian Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berseru: ”Hai Hushain bin Salam keluarlah!”

Keluarlah Abdullah bin Salam lalu mendekat ke Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan berseru kepada kaumnya: ”Hai golongan orang-orang Yahudi, hendaklah kalian semua takut kepada Allah! Terimalah dengan baik segala apa yang telah datang kepada kamu! Demi Allah, sesungguhnya kalian telah tahu bahwa beliau ini adalah pesuruh Allah yang kalian telah temukan dan kenali sifat-sifatnya di dalam kitab agama yang ada di sisi kalian. Sesungguhnya saya telah menyaksikan bahwa beliau ini adalah nabi dan pesuruh Allah sebab memang sebelumnya saya telah mengenal sifat-sifat beliau seperti tersebut dalam kitab Taurat. Maka kini saya telah percaya kepadanya, membenarkan segala yang dibawanya dan mengikuti semua seruannya.”

Mendengar ucapan Abdullah bin Salam, mereka dengan sangat menyesal menjawab: ”Oh tuan berdusta! Mengapa tuan berani berkata begitu?”

Abdullah menjawab: ”Celakalah kalian semua! Takutlah kalian kepada Allah! Apakah kamu semua tidak mengenal sifat-sifat beliau ini dalam kitab Tauratmu?”

Mereka berkata: ”Tidak! Tuanlah yang berdusta! Tuan adalah sejelek-jelek orang dari golongan kita! Sebab Tuan sekarang sudah beragama lain!”

Kemudian mereka pergi. Lalu Abdullah berkata kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: ”Inilah yang saya khawatirkan, ya Rasulullah. Bukankah saya telah menuturkan sebelumnya kepada Tuan bahwa kaum Yahudi adalah pendusta, pembohong, pengkhianat dan pendurhaka?”

Maka pada saat itu juga Allah wahyukan kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ayat berikut:

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كَانَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَكَفَرْتُمْ بِهِ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى مِثْلِهِ فَآَمَنَ وَاسْتَكْبَرْتُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

”Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al Qur'an itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al Qur'an lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (QS Al-Ahqaf ayat 10)

Setelah kabar keislaman Abdullah bin Salam tersiar di kalangan kaum Yahudi, maka mereka dengan congkak dan sombong mengata-mengatai, mencaci-maki, menghina, menjelek-jelekkan dan memusuhinya dengan sekeras-kerasnya. Pada suatu hari di antara pendeta-pendeta Yahudi ada yang berkata kepada yang lainnya dan perkataan itu sengaja ditujukan kepada Abdullah bin Salam, di antaranya: ”Tidak akan seseorang yang percaya kepada Muhammad dan seruannya melainkan orang yang seburuk-buruknya dan serendah-rendahnya. Orang yang paling baik dan paling mulia dari golongan kita tidak akan berani meninggalkan agama pusaka nenek moyangnya dan mengikuti agama lain, dari golongan lain dan bangsa lain. Jadi, barangsiapa dari golongan kita sampai mengikuti agama Muhammad teranglah bahwa ia seorang yang sejahat-jahatnya di kalangan kita.”

Abdullah bin Salam tidak menghiraukan segala ucapan dan hinaan mereka itu. Lalu sehubungan dengan peristiwa ini Allah wahyukan kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ayat-ayat berikut:

لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آَيَاتِ اللَّهِ آَنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ وَمَا يَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ يُكْفَرُوهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ

”Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menerima pahala) nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 113-115)

Saudaraku, demikianlah sikap kaum Yahudi pada umumnya bilamana diajak kepada agama Allah. Mereka tidak memiliki obyektifitas sedikitpun bila diajak untuk menerima hidayah dan kebenaran. Mereka sangat keras kepala dan membabi buta mempertahankan ideologi rasialisme dan fanatisme kelompok. Sehingga orang yang semula mereka katakan baik dan mulia serta-merta mereka hina dan caci bilamana orang tersebut menerima kebenaran agama Islam yang berarti harus meninggalkan agama asalnya, yaitu Yahudi.

Sikap ekstrim kaum Yahudi bukan hanya terjadi di masa lalu di masa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam. Namun hingga hari ini sikap serupa menjadi kekhasan kaum Yahudi sebagaimana dilukiskan oleh Joseph Cohen seorang mantan Yahudi Ortodoks kelahiran AS yang menemukan Islam justru setelah ia hijrah ke Israel (lihat Dakwah Mancanegara: Yahudi AS Pindah Ke Israel dan Masuk Islam). Setelah masuk Islam, Cohen mengganti namanya dengan nama Islam Yousef al-Khattab. Menurut dia, berdakwah tentang Islam di kalangan orang-orang Yahudi bukan pekerjaan yang mudah. Bahkan ketika ditanya tentang kelompok-kelompok Yahudi yang anti Zionis, ia berkata "Dari sejarahnya saja, mereka adalah orang-orang yang selalu melanggar kesepakatan. Mereka membunuh para nabi, oleh sebab itu saya tidak pernah percaya pada mereka, meski Islam selalu menunjukkan sikap yang baik pada mereka".

Sumber: eramuslim.com

Senin, Februari 02, 2009

HATI SEORANG AYAH


Suatu ketika, ada seorang anak wanita
bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: "Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda. Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."
Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa
penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak
wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya
mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki."
Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.
Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri
Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut
dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi
demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"
Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar
benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."
Hanya itu jawaban Sang Bunda.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi
dia tetap saja penasaran.
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi
itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas
sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu
rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin
keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia
senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa
aman teduh dan terlindungi. "
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting
tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup
kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari
sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal
dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali
dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "
"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat
dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya
tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya
basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia
relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu
dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan
mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan
membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya
tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya
keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "
"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang
demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi
apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai
perasaannya melukai hatinya.. Padahal perasaannya itu pula yang telah
memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya
tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan
kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar
selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk
memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan &
menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap
Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. &
bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka,
walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap
kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan,
sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa
Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari &
menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia
& BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai
laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya,
senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap
perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup
keluarganya. "
"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai
Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh
laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di
Dunia & Akhirat."
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut
& berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik
Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu
merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. " AKU MENDENGAR &
MERASAKAN BEBANMU, AYAH."
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan
yang begitu agung,tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...


With Love,

to All Father " JIKA KAMU MENCINTAI Ayah mu / sekarang merasa
sebagai AYAH KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN,

AGAR SELURUH ORANG DIDUNIA INI DAPAT MENCINTAI DAN MENYAYANGI
AYAHNYA & Dan Mencintai Kita Sebagai Seorang Ayah ".

Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlah yang
terbaik untuknya.... ......... ......... .......... .....
Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik
Buat keluarga kita........ .